Sorot  

DPRD Luwu Utara Bongkar Kegagalan Bulog, HPP Tak Pernah Jalan

DPRD Luwu Utara Bongkar Kegagalan Bulog, HPP Tak Pernah Jalan
Anggota DPRD Luwu Utara, Irwan, S.Kom

Klikbacanews.com– Petani di Kecamatan Baebunta dan Baebunta Selatan tengah menjerit. Harga Gabah Kering Panen (GKP) di wilayah ini anjlok menjadi Rp6.300 per kilogram, lebih rendah dari Harga Pokok Pembelian (HPP) yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp6.500 per kilogram.

Kebijakan HPP yang seharusnya menjaga stabilitas harga gabah dan beras di tingkat petani, justru tidak berjalan efektif.

LIHAT JUGA :  Mutasi ASN Luwu Utara Dinilai Menyimpang dari Regulasi

Penyebab utamanya, Perum Bulog disebut sudah menghentikan penyerapan gabah karena kuota nasional sebanyak 3 juta ton telah terpenuhi.

Anggota DPRD Luwu Utara, Irwan, S.Kom, menyoroti langsung persoalan ini. Ia mengatakan, sampai saat ini Bulog belum turun tangan membeli gabah petani.

“Hari ini, Jumat 12 September 2025, saya baru saja berkomunikasi dengan pihak Bulog Kantor Wilayah Palopo. Mereka menegaskan belum ada instruksi dari pusat untuk membeli gabah petani. Skema yang akan digunakan dalam 1–2 hari ke depan adalah skema komersial, di mana Bulog membeli beras premium seharga Rp12.300 per kilogram,” ungkapnya.

LIHAT JUGA :  Sorotan Mutasi ASN Luwu Utara, DPRD Desak BKD Minta Petunjuk ke BKN

Menurut Irwan, kebijakan tersebut otomatis membuat HPP di tingkat petani mustahil tercapai. Ia menilai pemerintah pusat seharusnya lebih peka melihat kondisi di lapangan.

“Harusnya pemerintah menambah target penyerapan 1–2 juta ton lagi. Sekarang ini baru awal musim panen kedua, dan kalau serius dikelola, kita seharusnya sudah bisa ekspor beras,” tegasnya.

LIHAT JUGA :  Mutasi ASN Diduga Ilegal, DPRD Tegaskan Bupati Lutra Harus Dipanggil

(Mahendra)
Follow Berita Klikbacanews.com di Google News