Sorot  

LSM PERAK Bongkar Tender SPAM Sulsel: Rekayasa, Manipulasi, dan Gratifikasi

LSM PERAK Bongkar Tender SPAM Sulsel: Rekayasa, Manipulasi, dan Gratifikasi
Proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)

Klikbacanews.com– Proses lelang paket jasa pengawasan teknis pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional 2025 di Sulawesi Selatan kembali menuai sorotan. Selasa (23/9/2025)

Lelang yang berlangsung dua kali ini diduga sarat dengan permainan kotor hingga memunculkan tanda tanya besar di publik.

Pada putaran pertama, tiga perusahaan ikut bersaing: PT Tata Bumi Konsultan (skor 67,51), PT Global Manindo Konsultan (68,58), dan PT Sanur Putra Utama yang bahkan tidak mendapat nilai sehingga tender terpaksa dibatalkan.

LIHAT JUGA :  Aliansi Indonesia Bongkar Hilangnya Hibah Rp500 Juta, Dimakan Tikus atau Disembunyikan?

Namun, kejanggalan muncul saat lelang kedua digelar: PT Sanur Putra Utama tiba-tiba keluar sebagai pemenang dengan skor 82,16, menggeser PT Tata Bumi Konsultan yang hanya terpaut tipis dengan skor 81,51.

“Persyaratan tidak ada yang berubah, tapi hasilnya bisa berbeda jauh. Ini indikasi kuat adanya pengaturan pemenang yang diduga berkolusi dengan Pokja,” tegas Muh Taufan, Ketua LSM PERAK Kabupaten Gowa.

LIHAT JUGA :  LSM Bongkar Proyek SPAM Gowa, Sarat Kolusi, Korupsi, Nepotisme!

Taufan menuding, aroma kecurangan tak hanya berhenti di soal skor. Ia menyinggung dugaan pengaturan spesifikasi teknis, manipulasi dokumen, pemalsuan administrasi pengadaan, hingga praktik gratifikasi dan suap yang menyeret Pokja maupun PPK.

Ia mendesak Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, turun tangan mengevaluasi panitia pengadaan.

“Akibat dugaan permainan ini, pengawasan proyek SPAM Regional Ma’minasata 2025 terhambat. Lelang seharusnya dijalankan secara transparan dan akuntabel,” ujarnya.

LIHAT JUGA :  Ismail Klaim Dipaksa Ubah BAP, Tuntutan Ringan Berubah Jadi 6,5 Tahun

Menurut Taufan, praktik kotor semacam ini jelas merugikan negara dan masyarakat.

“Kami akan terus mengawal kasus ini, dan pihak terkait harus siap bertanggung jawab bila terbukti terjadi penyimpangan,” tandasnya.

Sampai berita ini dipublikasikan Pihak terkait belum bisa di temui.

(Bersambung)

Editor : Darwis