Klikbacanews.com– Aksi kekerasan dengan busur panah kembali pecah di Kecamatan Tallo, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Kali ini, seorang pemuda dan seorang perempuan muda menjadi korban dengan luka serius, Senin (22/9/2025).
Pemuda yang belum diketahui identitasnya tertembus busur panah di bagian mata kiri. Dalam video yang beredar, ia terlihat mengenakan kaos biru-hitam saat dievakuasi menggunakan ambulans.
Suasana semakin pilu ketika pihak keluarga histeris sambil terus mengingatkan korban untuk banyak berzikir.
“Astagfirullah, oh kodong yah Allah, ingat kok dek, ingat kok,” teriak kakak korban dalam rekaman video dengan suara tangis yang pecah.
Tak hanya itu, seorang perempuan muda juga menjadi sasaran panah nyasar di lokasi yang sama, tepat saat ia hendak makan bakso.
Busur menancap di bagian leher belakangnya. Korban yang mengenakan kaos putih tampak menjerit kesakitan dikelilingi warga. “Otakku…,” lirihnya sambil menahan rasa sakit, sebagaimana terdengar dalam rekaman video yang beredar.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, korban perempuan merupakan warga Kelurahan Lembo. Busur yang mengenai lehernya diduga dilepaskan dari arah Kelurahan Layang.
Ia langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis.
Kejadian ini menambah kekhawatiran warga, mengingat Tallo kerap menjadi lokasi bentrokan antarkelompok.
Sehari sebelumnya, bentrokan pecah di Kelurahan Layang antara warga setempat dan warga Lorong 148.
Pertikaian berlangsung ricuh dengan lemparan batu, ledakan petasan, hingga panah berterbangan. Bahkan, satu unit mobil ikut terbakar.
Polisi dari Polsek Tallo dan Polrestabes Makassar yang berjumlah 35 personel dikerahkan untuk mengendalikan situasi. Namun, hingga kini belum ada satu pun pelaku yang diamankan.
Kapolsek Tallo, Kompol Syamsuardi, menyatakan pihaknya masih mendalami kasus ini. “Belum ada laporan resmi terkait korban, kami masih menyelidiki penyebab bentrokan,” jelasnya.
Warga mendesak aparat bertindak lebih tegas agar aksi brutal ini tidak terus berulang dan membahayakan masyarakat yang tak terlibat dalam perselisihan.
Editor : Darwis