Sorot  

Aliansi Indonesia Bongkar Hilangnya Hibah Rp500 Juta, Dimakan Tikus atau Disembunyikan?

Aliansi Indonesia Bongkar Hilangnya Hibah Rp500 Juta, Dimakan Tikus atau Disembunyikan?
Bantuan dana hibah senilai Rp500 juta yang diserahkan Gubernur Sulawesi Selatan kepada Bupati Luwu

Klikbacanews.com– Bantuan dana hibah senilai Rp500 juta yang diserahkan Gubernur Sulawesi Selatan kepada Bupati Luwu Utara beberapa bulan lalu kini dipertanyakan keberadaannya.

Pasalnya, enam bulan berlalu, dana yang sedianya digunakan untuk penanganan darurat di Desa Minanga, Kecamatan Rongkong, tak kunjung terlihat wujudnya.

Ketua Aliansi Indonesia Luwu Utara, Tandi Buni, menegaskan bahwa dana hibah tersebut jelas-jelas sudah diserahkan oleh gubernur kepada bupati sejak enam bulan lalu.

LIHAT JUGA :  Korupsi Masjid, Kejari Kolut Resmi Tersangkakan Eks Sekda Taufik

Namun, hingga kini tak ada tanda-tanda pemanfaatannya di lapangan.

“Kalau namanya bantuan tanggap darurat, seharusnya cepat dipakai. Tapi ini sudah berbulan-bulan tidak ada realisasi. Kalau begini, ini bukan lagi darurat, tapi dibiarkan berlarut-larut,” tegas Tandi. Kamis (25/9/2025)

Ia menambahkan, lambannya penanganan telah memakan korban. Beberapa warga sudah mengalami kecelakaan akibat kondisi jalan yang longsor dan belum juga diperbaiki.

LIHAT JUGA :  Demo KERAMAT di Makassar: Sampah Dihamburkan, Gubernur Sulsel Dikecam

“Apakah pemerintah sengaja menunggu jatuh korban lagi baru bergerak? Atau dana hibah dari gubernur ini hanya janji kosong tanpa bukti? Atau bahkan sudah raib digerogoti siluman tikus?” sindirnya tajam.

Sementara itu, Anggota DPRD Luwu Utara, Heriansa Efendi, membenarkan bahwa dana hibah tersebut sudah dibahas dalam rapat bersama Sekda, Kadis PU, dan Kepala BPBD.

Menurutnya, Sekda menyebut PU sebagai OPD teknis masih menunggu SK Bupati untuk mengeksekusi program tersebut.

LIHAT JUGA :  Teror Psikologis hingga Kebijakan Kontroversial, Nakes Baebunta Lawan Kepala UPT

“Kami di DPRD sudah mendesak agar pemerintah segera menggunakan dana hibah ini sesuai tujuan awal, yaitu penanganan longsor. Jangan sampai masyarakat terus jadi korban hanya karena administrasi yang berbelit,” ujar Heriansa.

Hingga berita ini diturunkan, Bupati Luwu Utara Saat di Komfirmasi melalui by phone hanya di baca.

(Ono)