Sumut Darurat Narkoba! Jalur Tikus dan Perbatasan Longgar Jadi Ladang Emas Bandar

Sumut Darurat Narkoba! Jalur Tikus dan Perbatasan Longgar Jadi Ladang Emas Bandar
kapolda Sumut dan Pengamat

Klikbacanews.com– Terungkapnya 1,4 ton narkoba sepanjang Januari–September 2025 oleh Direktorat Narkoba Polda Sumut di bawah kepemimpinan Kombes Pol Dr. Jean Calvijn Simanjuntak memang layak disebut prestasi.

Namun di balik angka fantastis itu, tersimpan pertanyaan besar: mengapa Sumut begitu longgar hingga menjadi jalur empuk peredaran jaringan internasional?

Pengamat Sosial Universitas Negeri Medan, Dr. Bakhrul Khair Amal, M.Si, mengingatkan bahwa capaian aparat ini harus dibaca dua sisi: keberhasilan penindakan sekaligus bukti adanya kerentanan serius di pintu masuk Sumatera Utara.

“Ini jelas alarm keras. Ada titik-titik rawan yang sudah lama jadi jalur narkoba dan belum bisa ditutup rapat. Kalau 1,4 ton bisa masuk, berapa yang lolos tanpa terdeteksi?” kata Bakhrul saat diwawancarai, Selasa (30/9).

Jalur Masuk Masih Longgar

Dari catatan aparat, jaringan narkoba kerap memanfaatkan jalur laut, pelabuhan tikus, hingga perbatasan darat untuk menyelundupkan sabu, ekstasi, kokain, maupun ganja.

Ironisnya, beberapa titik rawan ini sudah terdeteksi sejak lama, namun pengawasan masih belum konsisten.

Bakhrul menilai, pengungkapan besar ini harus ditindaklanjuti dengan zona sterilisasi luar-dalam.

Tidak cukup dengan patroli aparat, masyarakat juga mesti digerakkan melalui pos-pos pengawasan dan layanan pelaporan cepat.

“Kalau hanya mengandalkan aparat, jaringan narkoba yang besar pasti selalu selangkah di depan. Perlu melibatkan masyarakat, agar mereka sadar, peduli, sekaligus jadi tameng sosial melawan bandar,” ujarnya.

Jerat Bandar Lewat TPPU

Selain pencegahan, Bakhrul juga mendorong Poldasu menindak para bandar dengan pasal Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).

Menurutnya, cara paling efektif memutus jaringan adalah dengan melucuti harta kekayaan mereka.

“Barang bukti sabu disita, bandar ditangkap, tapi kalau uang hasil bisnisnya masih berputar, mereka bisa bangkit lagi. Harus dimiskinkan. Itu kunci utama,” tegasnya.

Sinergi Nasional

Sebelumnya, Kepala BNN RI Komjen Pol Suyudi Aryo Seto dalam paparannya, Jumat (26/9), menegaskan bahwa pengungkapan 1,4 ton narkoba ini merupakan hasil kerja bersama Polri dan BNN.

“Keberhasilan ini bukan semata angka, tapi wujud komitmen menyelamatkan generasi muda dari bahaya narkoba. Kolaborasi ini akan terus diperkuat,” tandas Suyudi di Aula Tri Brata Poldasu.

Pertanyaan yang Tersisa

Meski apresiasi patut diberikan, publik juga pantas bertanya: apakah 1,4 ton ini hanya puncak gunung es? Jika demikian, berapa banyak narkoba yang berhasil menembus Sumut tanpa terendus aparat?

Di balik gegap gempita keberhasilan, pengungkapan ini seharusnya menyadarkan semua pihak bahwa Sumut masih dalam posisi rawan—bahkan kritis—sebagai pintu gerbang narkoba internasional.

Editor : Darwis