TAKALAR,Klikbacanews.com – Antrean kendaraan yang mengular di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kabupaten Takalar dalam beberapa hari terakhir mengundang tanda tanya besar dari masyarakat. Pasalnya, di tengah kelangkaan dan antrean panjang tersebut, para penjual eceran bahan bakar atau Pertamini justru tetap beroperasi dengan stok Pertalite yang selalu tersedia.
Fenomena ini menimbulkan kecurigaan sekaligus keresahan. Salah seorang warga, Manrajai Dg Ngawin, yang ikut mengantri di SPBU mengungkapkan keheranannya.
“Bagaimana bisa SPBU antre panjang, sementara Pertamini selalu penuh? Dari mana mereka dapatkan pasokannya? Apakah ada jalur distribusi ilegal yang beroperasi?” ujarnya dengan nada heran warkap depan BRI (24/06)
Kondisi ini memunculkan dugaan adanya penyimpangan dalam distribusi bahan bakar minyak (BBM), khususnya Pertalite. Warga menilai ada yang tidak beres dengan sistem penyaluran, terlebih jika Pertamini yang tidak resmi justru selalu siap melayani pembeli tanpa kehabisan stok.
Selain berdampak pada kenyamanan publik, antrean panjang di SPBU juga menyebabkan gangguan lalu lintas di sekitar lokasi. Kemacetan yang timbul menghambat aktivitas warga dan berpotensi menimbulkan keributan antar pengendara yang saling berebut antrean.
Kekhawatiran lain muncul dari aspek keamanan. Banyak Pertamini yang beroperasi tanpa mengindahkan standar keselamatan, seperti penyimpanan BBM yang tidak memadai dan rawan kebakaran. Hal ini menjadi ancaman serius, mengingat lokasi mereka yang umumnya berada di tengah kawasan permukiman padat.
Melihat kondisi ini, Pemerintah Kabupaten Takalar melalui instansi terkait diharapkan segera turun tangan melakukan penyelidikan menyeluruh. Transparansi dan akuntabilitas dalam penyaluran BBM menjadi sangat penting guna mencegah terjadinya praktik-praktik ilegal yang merugikan masyarakat secara luas.
Langkah konkret seperti audit distribusi, penertiban Pertamini ilegal, serta penegakan hukum terhadap oknum-oknum yang terbukti melakukan pelanggaran mutlak diperlukan. Masyarakat pun berharap agar persoalan ini segera diselesaikan, demi menjamin ketersediaan dan keamanan BBM bagi seluruh warga Takalar.
(Red)