Daerah  

Teror Psikologis hingga Kebijakan Kontroversial, Nakes Baebunta Lawan Kepala UPT

Teror Psikologis hingga Kebijakan Kontroversial, Nakes Baebunta Lawan Kepala UPT
Puskesmas Baebunta

Klikbacanews.com– Alih-alih menjadi ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat, Puskesmas Baebunta justru diguncang konflik internal. Jumat (5/9/2025)

Sejumlah tenaga kesehatan (nakes) menolak dipimpin oleh Kepala UPT Puskesmas Baebunta, Titin Yuandri, yang dinilai arogan dan kerap membuat kebijakan kontroversial.

Penolakan itu dituangkan secara resmi dalam surat keberatan kolektif ASN dan pegawai Puskesmas Baebunta yang dilayangkan kepada Bupati Luwu Utara.

Surat tersebut berisi lima poin alasan penolakan, yang menyoroti gaya kepemimpinan Titin yang dianggap menekan dan merusak suasana kerja.

Lima Alasan Penolakan

Dalam surat itu, para nakes menilai Titin Yuandri:

1.Arogan dalam sikap dan tutur kata sehingga berpotensi memengaruhi psikologi pegawai dan menurunkan kualitas pelayanan.

2.Menggunakan jabatan sebagai alat tekanan, termasuk mengancam mutasi pegawai yang tidak disukainya.

3.Egois dan menutup diri dari masukan, membuat aturan sepihak tanpa koordinasi dengan rekan kerja.

4.Mengeluarkan kebijakan yang bertentangan dengan standar pelayanan medis, misalnya melarang penggunaan masker (APD) dalam pelayanan.

5.Kerap membawa nama Bupati dan keluarganya sebagai senjata intimidasi, dengan ancaman pemecatan hingga mutasi, yang dinilai merusak citra Bupati sendiri.

Suasana Kerja Tidak Kondusif

Menurut para pegawai, sikap arogan tersebut telah menciptakan lingkungan kerja yang penuh tekanan dan jauh dari suasana kondusif.

Mereka menilai hal ini bukan hanya merugikan internal Puskesmas, tetapi juga berdampak langsung pada mutu pelayanan kepada masyarakat Baebunta.

“Kalau kondisi ini terus dibiarkan, masyarakat yang akan jadi korban karena pelayanan tidak berjalan maksimal,” tulis salah satu poin penolakan.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak media belum mendapatkan konfirmasi langsung dari Titin Yuandri selaku Kepala UPT Puskesmas Baebunta terkait penolakan tersebut.

(Ono)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *