Klikbacanews.com-Di bawah pengawalan ketat petugas keamanan, Pengadilan Negeri (PN) Medan pada Selasa sore (23/9/2025) menggelar sidang pembacaan putusan terhadap terdakwa dr. Paulus dalam kasus pengrusakan pagar seng milik warga.
Sidang berlangsung di Ruang Cakra 7 PN Medan dengan Ketua Majelis Hakim Philip Mark Soentpiet memimpin jalannya persidangan.
Dalam amar putusannya, majelis hakim menyatakan dr. Paulus terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana pengancaman serta pengrusakan pagar seng milik Go Mei Siang di Jalan Amplas, Kelurahan Sei Rengas II, Kecamatan Medan Area, Kota Medan.
Majelis hakim kemudian menjatuhkan hukuman 2 tahun penjara kepada terdakwa. Hakim juga memberikan waktu bagi Jaksa Penuntut Umum (JPU) maupun penasihat hukum terdakwa untuk menyatakan sikap apakah menerima atau akan mengajukan banding.
Jaksa Penuntut Umum Friska Sianipar dalam dakwaannya sebelumnya menegaskan, perbuatan dr. Paulus telah memenuhi unsur tindak pidana perusakan barang sebagaimana diatur dalam Pasal 406 junto Pasal 55 KUHP.
Kasus ini bermula pada 12 September 2023, saat Paulus bersama beberapa orang lain — yakni Irwansyah Lubis alias Iwan Jangek, Helmi Fadli, Fajri Alwi, dan Alui Zisokhi Halawa (berkas terpisah) — melakukan perusakan pagar seng setinggi delapan meter milik korban.
Sementara itu, kuasa hukum korban Go Mei Siang, Marimon Nainggolan SH MH, menyambut baik putusan PN Medan.
Ia menegaskan bahwa tanah yang menjadi objek perkara tersebut bukan milik terdakwa maupun istrinya, dr. T. Nancy Saragih.
Hal itu dipertegas dengan keputusan Kanwil BPN Sumatera Utara melalui SK Pembatalan Nomor 15/Pbt/BPN.12/IX/2024 tertanggal 27 September 2024, yang menyatakan sertifikat hak atas tanah No. 557 Sei Rengas Permata atas nama dr. T. Nancy Saragih dibatalkan.
Putusan tersebut juga telah diperkuat oleh Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PT.TUN) Medan melalui putusan No. 110/B/2025/PT.TUN.MDN.
“Kami mengimbau masyarakat agar berhati-hati dan tidak tergiur apabila ada pihak yang mengaku sebagai pemilik tanah di Jalan Amplas, Kelurahan Sei Rengas Permata, dengan dasar sertifikat No. 557 atas nama dr. T. Nancy Saragih. Sertifikat tersebut sudah resmi dibatalkan,” tegas Marimon.
Ia juga mengingatkan agar masyarakat tidak melakukan transaksi jual beli atau menjadikan tanah tersebut sebagai jaminan, sebab status hukumnya sudah jelas batal demi hukum.
Editor : Darwis