Klikbacanews.com- Tragedi bocah berusia 6 tahun, MR, yang tewas tenggelam di kolam renang Hotel Claro Makassar kembali disorot.
Bukan hanya karena hilangnya nyawa tak berdosa, tapi juga karena sikap diam yang nyaris membatu dari pihak hotel.
Forum Koalisi Rakyat Bersatu (F-KRB) menyebut kejadian ini sebagai bentuk kelalaian yang dibungkus kemewahan, dan mengkritik keras manajemen Claro yang dinilai “mandul dalam tindakan”.
“Hotel bintang lima, tapi tanggung jawabnya nol. Ini bukan hanya kelalaian, tapi “mandul tindakan”! Ada anak meninggal di kolam mereka, tapi responnya seperti tak berdetak,” kecam Darwis, Ketua F-KRB, Minggu (18/5/2025).
Darwis menggambarkan situasi ini seperti kapal pesiar megah yang bocor, tapi kaptennya malah sibuk diam di kabin.
“Kalau manajemen Claro masih memilih bungkam, ini bukan hanya soal SOP yang gagal, tapi nurani yang mati. Ketika nyawa anak melayang, tindakan bukan pilihan — itu keharusan,” tegasnya.
Menurut F-KRB, tragedi ini seharusnya menjadi alarm keras bagi masyarakat bahwa label “berbintang” tak selalu menjamin keselamatan.
F-KRB menuding pihak hotel lebih sibuk menjaga citra daripada menunjukkan rasa tanggung jawab.
“Hotel sebesar ini mestinya punya sistem keamanan yang ketat. Tapi saat nyawa tergelincir di kolam, tak ada satupun yang sigap. Jangan sampai kolam renang berubah jadi kolam petaka!” sindir Darwis.
Pihak Hotel Claro hingga kini belum memberikan keterangan resmi. Beberapa kali upaya konfirmasi dari wartawan hanya dijawab singkat oleh staf yang enggan disebutkan namanya.
“Kami belum bisa menyampaikan kronologi, karena keluarga korban meminta tidak dipublikasikan dulu,” ucapnya.
Kendati begitu, diam bukanlah jawaban. F-KRB mendesak adanya transparansi, pertanggungjawaban, dan evaluasi serius atas manajemen keselamatan di hotel tersebut.
“Jangan tunggu korban berikutnya. Hari ini mungkin MR, besok bisa siapa saja. Keselamatan tamu bukan sekadar formalitas brosur — itu nyawa!” tutup Darwis.
Editor : Darwis
Follow Berita klikbacanews.com di news.google.com